Kamis, 29 Agustus 2013

Sejarah Pelabuhan dan Stasiun Tanjung Priok- PA B

Sebelumnya, pelabuhan dan usaha dagang berada di kawasan Sunda Kelapa tetapi sejak sekitar pertengahan tahun 1630 terdapat beberapa masalah yang terjadi sekitar Sunda Kelapa. Endapan lumpur di muara Ciliwung dan diperparah saat terjadi gempa bumi tahun 1699 membuat Sunda Kelapa tidak dapat menampung kapal-kapal besar. Karena kepadatan inilah membuat pelabuhan dipindahkan ke pelabuhan Tanjung Priok. http://www.jakartautara.co/2011/05/sejarah-pelabuhan-tanjung-priok.html
Pembangunan pelabuhan Tanjung Priok berada di bawah pemerintah Hindia Belanda dan baru dimulai pada tahun 1877 oleh Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge (1875-1881). Beberapa fasilitas dibangun untuk mendukung fungsi pelabuhan baru, antara lain Stasiun Tanjung Priok (1914). http://id.wikipedia.org/wiki/Tanjung_Priok,_Jakarta_Utara
Stasiun kereta api Tanjung Priok adalah karya Ir. C.W. Koch dari Staats Spoorwegen (Perusahaan kereta api Hindia Belanda) dibangun dibawah Gubernur Jendral A. F. W. Idenbrg untuk menghubungkan pelabuhan Tanjung Priok dan Batavia yang berada di selatan. Pada Tahun 2000, Stasiun kereta api Tanjung Priok tidak digunakan lagi untuk mengangkut penumpang tetapi pendapatan yang kurang memadai maka pada tahun 2009 Stasiun Tanjung Priok mulai mengangkut penumpang kembali. Sebelum pembukaan kembali stasiun ini dilakukan renovasi secara besar-besaran pada tahun 2008 tetapi tidak merubah bentuk dan fasad agar tetap menjadi salah satu cagar budaya dan tempat bersejarah di Jakarta. http://id.wikipedia.org/wiki/Stasiun_Tanjung_Priok
Bangunan stasiun Tanjung Priok dengan delapan peron, enam jalur di dalam peron dan dua jalur di luar peron. Bangunannya bertumpu pada ratusan tiang pancang yang memiliki atap penutup dari beton dan seng tebal. Atap peron berupa struktur baja bentang lebar dengan bentuk kuda-kuda melengkung yang menaungi ke delapan peron sekaligus.Pada bangunan utama menggunakan struktur baja.
Desain bangunan Stasiun Tanjung Priuk bersiluet simetris dengan gaya arsitektur modern awal yang dipengaruhi aliran Kubisme. Bentuk dominan bangunan stasiun ini adalah persegi, baik bentuk keseluruhan bangunan maupun bentuk bidang-bidang bukaan, pintu - pintu dan jendela-jendelanya. Kaca patri dan ornamen profil keramik menghias dinding stasiun. http://indonesianheritagerailway.com/index.php?option=com_content&view=article&id=193%3Astasiun-tanjung-priuk&catid=57&lang=id

Fasilitas pelayanan yang dimiliki oleh pelabuhan Tanjung Priok adalah terminal pelayanan peti kemas ekspor-impor di pelabuhan ini ada 5 terminal yaitu:
1.      Jakarta International Container Terminal I (JICT I)
2.      Jakarta International Container Terminal II (JICT II)
Melayani secara internasional di daerah Indonesia, Malaysia, Singapura, Cina, Thailand, Hongkong, Taiwan, Korea Utara, Jepang, Belanda, dan Jerman
3.       Terminal Petikemas Koja (TPJ Koja)

 http://www.hph.com/globalbusiness/business.aspx?gid=221
4.      Mustika Alam Lestari (MAL)
Memberikan jasa bongkar muat kapal dan penumpukan petikemas. http://www.malt300.com/index2.php?opt=html&id=11
5.      Multi Terminal Indonesia (MTI)

http://www.multiterminal.co.id/?mti=1

Dibawah ini merupakan sistem pelayanan kapal yang berada di Pelabuhan Tanjung Priok. http://www.priokport.co.id/




Tidak ada komentar:

Posting Komentar