Sabtu, 13 Oktober 2012

Studio #RuangWaktu PUBLIC SPACE AT PEDESTRIAN'S WAY (Hifzani Zweardo/ 02220090059)


PENDAHULUAN

Proyek ini berawal dari perjalanan saya ke daerah Kenari, Salemba untuk mencari tahu posisi dari Stasiun Kenari yang dahulu berguna bagi Belanda. Setelah sampai ke site dan menemukan stasiun yang dimaksud, saya melihat ada sesuatu yang kurang dari tempat ini yang menyebabkan masyarakat sekitar membanjiri Jalan Kenari. Hal ini memaksa Jalan Kenari yang harusnya bertugas menjadi jalanan pengendara mobil dan motor harus dapat menggandakan tugasnya. Jalanan ini harus mampu menampung kegiatan masyarakat sekitar dan pengendara mobil juga motor. Dengan keadaan ini menyebabkan Jalan kenari menjadi padat. sesak dan kerap terjadi kemacetan.


ANALISA SITE

SITE
Site berada di daerah Kenari, Salemba. daerah ini memiliki kepadatan yang tinggi dan beberapa masalah di dalamnya. berada diantara bangunan-bangunan bersejarah di sekitar salemba, namun daerah ini tidak terlalu di kenal oleh masyarakat luas. padahal di dalamnya juga terdapat bangunan bersejarah.


BAGIAN PENTING DIDALAM SITE
1. Universitas Indonesia Fakultas Kedokteran
2. Magister Universitas Indonesia
3. Jl. Salemba Raya
4. Museum Thamrin
5. Eks stasiun Kenari
6. Sungai ciliwung
7. Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo


AKSES
Di site terdapat 2 buah jalan, yaitu Jl. Kenari 1 dan Jl, Kenari 2 . Jl. Kenari 2 merupakan jalanan yang langsung terhubung dengan Jl. Salemba Raya dan Jl. Kenari 1 merupakan percabangan dari Jl. Kenari 2. Kedua jalan ini mempunyai lebar jalan 5-6 meter.


ARAH JALAN
Kenari 1 dan Kenari 2 merupakan jalan 2 arah. Dengan lebar hanya 5-6 meter, membuat jalan ini sulit untuk dilalui 2 mobil sekaligus dan kerap terjadi kemacetan. Dapat terlihat bahwa Kenari 1 diputus oleh Museum Thamrin.


TEMPAT PARKIR KENDARAAN MASYARAKAT SEKITAR
Karena sempitnya lahan, masyarakat sekitar menggunakan jalanan dan pelataran di depan Thamrin sebagai lahan parkir.


DAERAH KONFLIK
Karena kecilnya jalan dan 2 arah, mobil-mobil masyarakat sekitar yang diparkirkan dengan mengambil badan jalan dan banyaknya pedagang keliling yang menjajakan barang dagangannya di jalan membuat daerah diatas kerap terjadi konflik.


AKSES MENUJU WATERFRONT SUNGAI CILIWUNG
Menariknya, jalan kenari ini terhubungan dengan sungai ciliwung. namun tidka ada yang langsung terhubung sehingga arah perjalanan yang harus ditempuh adalah dari Jl. Kenari 2 kemudian masuk ke Jl. Kenari 1.


BANGUNAN BERSEJARAH
Apabila menginginkan berjalan menyusuri sungai ciliwung, kita akan menemukan bangunan-bangunan bersejarah yang letaknya tidak terlalu jauh dari path sungai ciliwung.


RUANG PUBLIK MASYARAKAT
Kurangnya Ruang Publik disini memaksa masyarakat sekitar menggunakan jalanan sebagai tempat berkumpul. hal ini menyebabkan daerah ini menjadi terasa sesak.


RUANG PUBLIK KARYAWAN SEKITAR DAERAH KENARI
Disini terdapat sebuah kantin yang cukup besar yang biasa dijadikan tempat berkumpul para karyawan sekitar untuk sekedar mengobrol atau makan.


MASALAH SITE

RUANG PUBLIK
Masalah utama yang diangkat adalah ketidaktersediaan ruang publik di kawasan ini. pdahal ruang publik merupakan tempat yang penting bagi masyarakat sekitar untuk bersosialisasi di tengah kepadatan jadwal setiap harinya. dengan daerah berkepadatan tinggi seperti ini, ruang publik dipikir perlu untuk dibuat untuk mengakomodir kegiatan-kegiatan masyarakat sekitar. saat ini, masyarakat sekitar  selalu menggunakan jalanan sebagai sarana/tempat mereka berkumpul baik muda dan tua. padahal jalanan sekarang sudah cukup sempit ditambah kendaraan yang datang dari 2 arah.hal ini membuat masyarakat dan kendaraan harus berbagi ruang mereka di satu tempat yaitu jalan sehingga kerap terjadi kemacetan di jalanannya. perlu dipikirkan bagaimana solusi dari masalah ini. apabila kendaraan dan manusia ingin disatukan di satu tempat, harus ada ada suatu perlakuan disini. atau menggunakan cara lain yang lebih baik sehingga masyarakat sekitar dan kendaraan yang melintas dapat menggunakan jalanan mereka dengan nyaman.


MUSEUM THAMRIN

Sejarah :
Salah satu bangunan yang dibangun pada masa kolonial Belanda  yang dibeli oleh M.H Thamrin dan digunakan kegiatan pergerakan nasional Indonesia menuju kemerdekaan, lepas dari belenggu penjajahan Belanda. Gedung ini menjadi Sekretariat Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) sehingga dikenal dengan Gedung Permufakatan.. Gedung ini tempat disemaikan semangat kebangsaan, perlawanan terhadap penjajahan. Di sini dilakukan rapat-rapat pergerakan nasional, kongres rakyat Indonesia, pertunjukan sandiwara, kursus-kursus, kegiatan bazar, dan lainnya. Gedung ini diamanatkan untuk perjuangan menuju kemerdekaan. Para tokoh pemimpinan bangsa periode pergerakan nasional selalu memanfaatkan gedung ini. Gedung ini mempunyai peranan yang sangat besar dalam menegakkan semangat perjuangan melawan penjajah terutama setelah tokoh-tokoh pergerakan nasional nonkooperatif ditangkap di seluruh Indonesia. Wacana perluasan Museum Thamrin sudah digaungkan pada tahun 2010 dan dilaksanakan pada Tahun 2011. Perluasan dilakukan ke arah barat dan timur.


Lokasi : 
Jalan Kenari II, Kenari, Senen, Jakarta Pusat
Luas : 3.620 m2

Eksisting : 
Bangunan dengan program museum 
Patung 
Pos penjaga

Fakta :
  1. Pengunjung Museum sangat minim. 1 orang dalam 1 bulan sudah  baik
  2. Karena kurangnya pengunjung yang menyebabkan museum tidak menghasilkan pendapatan yang dikehendaki pemerintah. oleh karena itu para pengurus museum memutuskan untuk menjadikan lahan yang ada di depan museum  sebuah lahan parkir untuk warga kenari yang memiliki kendaraan dan memungut biaya dari parkir tersebut. dana tersebutlah yang mereka berikan sebagai setoran ke pemerintah
  3. Sebelum menjadi museum, bangunan ini pernah menjadi sekolah. setelah sekolah semakin berkembang jumlahnya, bangunan beralih fungsi menjadi sebuah museum.
  4. Renovasi sudah beberapa kali dilakukan namun renovasi tersebut tidak mengubah bentuk asli dari bangunan. renovasi lebih dilakukan ke interior bangunan.
  5. Promosi museum sudah dilakukan oleh pengelola, namun promosi tersebut tidak berefek karena beberapa kendala yang menyebabkan museum ini sepi pengunjung dan cenderung terlupakan.
  6. Wacana pelebaran lanskap museum memang sudah tercetuskan semenjak 2010, namun sampai saat ini belum terlaksana.


Masalah :
  1. Aksesibilitas ke museum yang sulit karena macet dan jalan untuk masuk ke dalam museum sangat kecil. hal ini yang membuat banyak orang mengurungkan niatnya untuk datang kesana. salah satunya rombongn anak sekolah dari bandung yang harus membatalkan niat mereka datang kesana karena bus yang mereka tumpangi tidak dapat masuk kesana.
  2. Berada di cakupan pasar kenari yang memiliki kebisingan dan volume kendaraan yang tinggi.
  3. Keberadaan pasar kenari juga menyebabkan museum thamrin seperti tertutup. ditambah lagi tidak adanya tanda-tanda keberadaan dari museum itu sendiri.



TEMPAT PARKIR
Karena sempitnya lahan disetiap pemukiman, memaksa masyarakat kenari yang mempunyai kendaraan berupa mobil untuk memakirkan mobilnya di jalanan. selain itu, ada pula yang memarkirkan mobil mereka di Museum Thamrin dan membayar biaya parkirnya. Mereka tidak mempunyai pilihan lain selain ini. karena aktivitas ini, semakin membuat daerah kenari menjadi sesak dan konflik antar kendaraan kerap terjadi disini. oleh karena itu, masalah ini harus dipikirkan karena apabila tidak, hal ini akan semakin memburuk. Lahan yang tidak bertambah dan kendaraan selalu bertambah.


EKS STASIUN KENARI
Salah satu aset sejarah yang tidak diperhatikan sma sekali oleh pemerintah. dibangun pada zaman belanda sebagai stasiun buah-buahan dan bahan pokok. sekarang telah berubah bentuk dan fungsi. Sangat disayangkan apabila ini dibiarkan seperti ini saja.

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

RUANG PUBLIK
Melihat sangat berartinya jalan kenari 1 dan 2 bagi masyarakat, ruang publik diputuskan untuk dibuat di jalan kenari 1 dan 2 namun jalan tersebut dibuat hanya untuk pedestrian saja. Kendaraan bermotor tidak boleh masuk ke area ini. Hal ini dimaksudkan agar para pedestrian dan masyarakat sekitar dapat menggunakan daerah ini sebebas-bebasnya tanpa memikirkan gangguan kendaraan



PENYAMBUNGAN JALAN
Langkah pertama adalah menyambungkan jalan kenari 2 dengan path di ciliwung karen melihat adanya potensi pariwisata di sepanjang waterfront ciliwung tersebut dan jalanan diperbesar menjadi 10 meter.



JALANAN KHUSUS PEJALAN KAKI
Kenari 1 dan 2 akan dirubah menjadi jalanan khusus pejalan kaki. sehingga diharapkan tidak terjadi lagi konflik di titik-titik tertentu. dengan begini, masyarakat sekitar juga mempunyai ruang publik yang dapat digunakan secara nyaman tanpa harus memikirkan keberadaan kendaraan.



JALANAN KENDARAAN
Karena jalanan kenari 1 dan 2 sudah menjadi jalanan khusus pejalan kaki, maka dibuatlah 1 jalur baru untuk kendaraan.



MAGNET PENGUNJUNG
Agar dapat mengundang masyarakat luar untuk datang ke kenari dan mengetahui akan Museum Thamrin, maka dibuatlah sebuah attractor berupa cafe, rumah makan, dll. hal ini juga dilakukan karena memperhatikan karyawan sekitar yang membutuhkan tempat untuk makan atau bersantai dikala istirahat yang mana sekarang hanya dilakukan di kantin.


  PELETAKAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN BESAR TEMPAT PARKIR

Tempat parkir diletakkan didepan dimaksudkan agar menjadi salah satu penegas bagi para pengunjung kalau kendaraan hanya diperbolehkan sampai titik tersebut dan tidak boleh masuk lagi. Tempat parkir dirasa perlu juga karena masyarakat sekitar membutuhkan sarana ini mengingat mereka menggunakan jalanan untuk lahan parkir mereka.

 Tempat parkir akan terdiri dari 2 lantai. namun tempat parkir tidak akan terbangun ke atas namun ke bawah (basement). hal ini dilakukan agar tempat parkir dapat menyatu dengan lingkungan sekitar yang mana bangunan sekitarnya kebanyakan 1 lantai. dengan tempat parkir ke bagian bawah juga tidak akan menutupi pandangan masyarakat kenari ke daerah depan.


DESIGN

Gambar diatas merupakan lay out dari daerah kenari yang baru dimana sudah terdapat tempat parkir, jalur baru, jalanan khusus pedestrian dan darah yang direncanakan akan dibuat daerah komersil. untuk daerah Museum Thamrin, dibuat seperti diatas dimaksudkan agar dapat mengarahkan para pengunjung untuk datang ke Museum Thamrin. dan setelah selesai dengan Museum Thamrin, mereka akan di arahkan ke Stasiun Kenari yang sudah di 'hidup' kan kembali.


FINAL DESIGN


Untuk mempertegas arah yang harus ditempuh oleh pengunjung agar masuk ke Museum Thamrin, maka jalanan khusus pedestrian akan dibuat berbelok terlebih dahulu sehingga para pengunjung akan langsung berjalan ke arah Museum Thamrin dan setelahnya, mereka akan diarahkan ke stasiun kenari. untuk daerah sisa (berwarna hijau) akan dinaikan levelnya dari tanah dan dibuat menjadi sebuah taman. Dibuat juga sebuah air mancur sebagai daya tarik dari daerah ini. diharapkan di area taman ini para pengunjung dapat berhenti untuk beristirahat.

Untuk daerah berwarna putih, merupakan design dari daerah komersial. Didesign dengan bentuk-bentuk jaman dahulu dimaksudkan agar para pengunjung dapat merasakan kembali suasana jaman dahulu seperti apa. ditambah lagi dengan tidak merubah bentuk dari Museum Thamrin yang memang bentuknya tidak berubah dari dahulu dan merevitalisasi Stasiun Kenari.


Keadaan Unit Siang Hari

 Keadaan Unit Malam Hari

Salah Satu Interior Unit

UNIT
Unit akan berukuran 15 m X 15 m. Setiap unit akan dibagi menjadi 2. sehingga 1 buah unit dapat menampung 2 buah penyewa. Walaupun dari luar unit di design dengan konsep 'tua'  namun untuk bagian interior, setiap penyewa dibebaskan untuk mendesain. Interior boleh di design dengan konsep vintage atau dengan konsep modern. Hal ini dilakukan agar pengunjung dapat merasakan suasana yang berbeda baik diluar ataupun didalam



FINAL BOARD




Tidak ada komentar:

Posting Komentar